Up | Down

Total Tayangan Halaman

 

About Us

~ ~
Perempuan Gayo atau yang sering disebut Ipak sering menjadi bagian tidak penting dalam kehidupan. Kecuali dalam urusan, kasur dan dapur, plus sumur. Mungkin banyak yang tidak akan menerima pendapat ini, namun, bila kita berani sedikit melirik kehidupan Ipak, mungkin akan banyak hal yang selama ini tidak pernah kita lihat.

Keterwakilan perempuan nyaris minim, bukan hanya di dalam pengambil kebijakan di pemerintah khususnya DPRK (Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten), bahkan dalam kelembagaan atau organisasi, perempuan dianggap sebagai pelengkap dan tidak terlalu diperhitungkan. 

Benar, ada beberapa kelompok lembaga-lembaga perempuan. Tapi lihatlah, hidupnya mereka pun tak lebih sebagai pelengkap --jika tak elok dikatakan hidup segan mati tak mau--.

Membangkitkan semangat Ipak bukan berarti membuat mereka menjadi superior atas laki-laki. Akan tetapi, untuk menguatkan balancing power di Gayo. Karena, tidak selamanya laki-laki mampu terus bergerak tanpa andil perempuan. 

Keseimbangan di sini, maksudnya, perempuan tak hanya dijadikan pelengkap. Tapi juga sebagai leader, penggerak pembangunan, penggerak kerukunan, keamanan dan kenyamanan. 

Banyak potensi perempuan Gayo yang hilang begitu saja. Di kenal sesaat lalu hilang entah kemana. Seolah-olah hilang di telan bumi. Bagaimanapun, perempuan butuh pengakuan, butuh dukungan, butuh kerjasama agar kehidupan ini tetap berjalan selaras. 

0 komentar :

Posting Komentar